Jumat, 22 November 2013

Dika Eka Chandra

KOMPONEN DASAR
BIMBINGAN DAN KONSELING

Komponen adalah bentuk atau bagian, jadi komponen dasar bimbingan dan konseling adalah apa saja yang menjadi bagian dasar dari bimbingan dan konseling itu sendiri, sehingga dalam prosesnya akan berjalan sebagaimana mestinya. Yang termasuk komponen dasar konseling yaitu:
1. Konselor
Konselor adalah orang yang ahli dibidang konseling, sehingga dapat memberikan pelayanan dan bantuan kepada klien. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang konselor, yaitu:
- mempunyai wawasan yang luas
- pribadi yang menarik
- harus memiliki sifat yang ramah, mengetahui dan memahami setiap apa yang dikatakan oleh klien atau data-data klien, apa yang dikatakan klien haruslah dipelihara atau dipegang karena dalam konseling itu terdapat azas kerahasiaan.
- Konselor harus bersifat sabar untuk mendengarkan agar dapat memahami dari apa yang diceritakan terhadap data-data yang harus dipelihara agar dapat memberi solusi.
- Konselor harus bersifat humoris agar proses pelayanan tidak kaku
2. Klien
Klien adalah orang yang membutuhkan bantuan atau pelayanan dari seorang ahli guna mendapat jawaban atau solusi.
3. Ruangan
Dalam proses pelayanan konseling harus mempunyai ruangan-ruangan tertentu agar terbentuk ruangan yang nyaman dan bagus untuk berkonsultasi dan jauh dari gangguan-gangguan yang bisa mengganggu proses konseling tersebut. Ruangan yang ideal adalah 8 X 8 meter Diantara ruangan yang harus dimiliki adalah:
- ruang data, yaitu ruangan berkenaan dengan administrasi
- ruang tamu, yaitu ruang tempat menunggu
- ruang bimbingan individual, yaitu ruang proses pelayanan yang mana konselor yang hanya melayani seorang klien
- ruang bimbingan kelompok, yaitu ruang proses pelayan yang mana konselor melayani orang banyak atau kelompok
- ruang relaksasi, yaitu ruangan yang penuh dengan kenyamanan
- ruang kerja, yaitu ruang khusus untuk konselor
4. Sesi
Sesi adalah jumlah pertemuan dalam proses pelayana antara konselor dan klien. Biasanya sesi dilakukan lima sampai 10 sesi.
5. Teknik
Teknik yang digunakan dalam pelayanan itu tergantung yang mana cocok terhadap klien. Teknik yang paling banyak dan paling sering digunakan adalah teknik klien center.
6. Kontrak kerja
Kontrak kerja harus ada, bertujuan agar proses bisa lancar, ada kesepakatan dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Manfaat Pelaksanaan Bimbingan pribadi, Bimbingan Sosial, dan Bimbingan Karir dan bimbingan Belajar

Bimbingan dan konseling merupakan guru yang bukan hanya sekadar guru, namun guru BK juga berperan penting dalam menumbuhkun perkembangan peserta didik. namun pada saat ini guru bimbingan dan konseling melakukan yang bukan tugas-tugas yang seharusnya ditangani. sering kebanyakan guru-guru BK disekolah yang fungsinya menjadi seorang sapam, penagih hutang, pencukur rambut dan melakukan razia penggeledahan tas ketika ada siswa yang kemalingan. Guru BK seharusnya mampu membuat atau memproduk yang menghasilkan citra bangsa karna siswa merupakan ujung tombak berdirinya bangsa Indonesia.

Berikut adalah Bimbingan-bimbingan yang bisa digunakan dalam menumbuhkan pertumbuhan siswa:
A. Bimbingan Pribadi
1. antara diri individu terhadap Tuhan yang maha Esa
2. kepercayaan diri terhadap mental
3. kemampuan dalam berkomunikasi terhadap interpersonal
4. memiliki intergritas dan sikap optimis terhadap dirinya

B. Bimbingan Sosial
1. kemampuan dalam berkomunikasi dengan lingkungan
2. kemampuan dalam bersosialisasi dengan keluarga dan orang-orang terdekat
3. kemampuan dalam menciptakan hubungan sosial terhadap indifidu dengan individu yang lain
4. kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan
5. kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru

C. Bimbinga Karier
1. memiliki rancangan ketika masih duduk dibangku sekolah
2. memiliki kemampuan keterampilan untuk persiapan masa depan
3. memiliki pandangan bahwasanya individu itu mampu terhadap memilih pekerjaan
4. memiliki kemampuan dalam memilih jurusan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
5. mampu mengenali dirinya untuk mengetahui bakat dan minat

D. Bimbingan Belajar
1. Memberikan motivasi terhadap kemauan untuk belajar
2. mampu memberikan model belajar yang membuat siswa nyaman
3. memberika konsep belajar kepada siswa bahwa belajar itu suatu kebutuhan

Kamis, 21 November 2013

Pengertian sikap cerdas, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, dan bersemangat



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Prilaku Cerdas

Menurut Haryanto (dalam Gardner 2010: http://belajarpsikologi.com/pengertian- kecerdasan-interpersonal-menurut-para-ahli/) mengemukakan bahwa “kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis”. Sedangkan menurut Sudin (2011: http://www.momsmessenger.com/2011/06/definisi-kecerdasan-menurut-para-ahli.html) berpendapat bahwa “kecerdasan kerap didefinisikan sebagai kemampuan seseorang mempelajari dan menerapkan pengetahuan untuk mengendalikan lingkungan sekaligus kemampuan berpikir abstrak”.
Cerdas atau berakal dalam Al Qur’an adalah ketika berpadunya pikir dengan dzikir dalam diri seorang muslim sejati. Pikir adalah kerja otak dan dzikir merupakan kerja hati, hati yang sehat dan hidup yakni selalu ingat kepada Allah SWT. Didalam Al Qur’an penyebutan kata berakal atau berfikir tersebar tidak kurang dalam 19 ayat, Seperti Firman Allah SWT dalam QS.Ar Ra’d ayat : 19أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ” Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” Ternyata orang-orang yang berakal bukanlah orang-orang yang hanya mengandalkan pikir otak saja.
Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa prilaku cerdas adalah adalah meliputi matematika logikal, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spesial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan mutualis yang dapat dugunakan dalam kemapuan seseorang mempelajari dan menerapkan pengetahuan.


B.     Pengertian Prilaku Kreatif
         
   Menurut Freedam (dalam Santoso 2013: http://www.galeripustaka. com/2013/03/pengertian-kreativitas.html) menyatakan bahwa ” mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli”. Sedangkan menurut Widyatun (dalam wahyudi: http://edukasi.kompasiana.com/ 2013/10/26/pengertian-kreatif-dan-inovatif-604069.html) Mengemykakan bahwa Kreatif adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang member kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang”.
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kreatif adalah kemampuan untuk memahami, mengenterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru sehingga dapat menciptakan ide-ide yang dapat berkembang.
C.    Pengertian Prilaku Inovatif

Menurut Emi (2011: 5) mengemukakan bahwa:
Kata inovatifberasaldari kata bahasainggis “innovate” ygartinyamemperkenalkansesuatuygbarusedangkan innovative berartibersifatmemperbarui. Kemudian kata “innovate” dan “innovative” ygmerupakanbahasa Indonesia dgnmengalamiperubahanpenulisanmanjadi “inovatif” ygberartibersifatmemperkenalkansuatuygbaru. Sedangkan orang ygmelakukanpembaharuandisebut “innovator”.

Sedangkan menurut Wahyudi (2013: http://edukasi.kompasiana. com/2013/10/26/pengertian-kreatif-dan-inovatif-604069.html) menyatakan bahwa:
inovatifyaitu Usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya.”

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa inovatif yaitu usaha seseorang yang mendayugunakan pemikiran untuk memperbarui dan membuat suatu pemikiran yang baru untuk menghasilkan produk baru, baik untuk dirinyamaupun orang lai dan lingkungan.


D.      Pengertian Prilaku Produktif
Menurut Irhash (2009: http://sobatbaru.blogspot.com/ 2009/03/pengertian-inovatif-kreatif-dan.html) menyatakan bahwa pengertian produktif adalah sebagai berikut:

Berasal dari kata bhs inggris “product” yg berarti hasil, productive berarti menghasilkan kemudian diadopsikedlm bahasa Indonesia yaitu produktif yg berarti kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil. Produktif dp juga diartikan dgn meng hasilkan atau berkarya.

Sedangkan menurut  perilaku menurut Gibson, Ivancevich, dan dkk (dalam Jeb 2013: http://resthoe.blogspot.com/2013/03/pengertian-perilaku-produktif.html) mengemukakan bahwa:
Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi-interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya”. Sedangkan pengertian perilaku produktif adalah sebagai berikut: Gilmore (1974) menyatakan bahwa perilaku produktif adalah : “Who is making a tangible and significant contribution in his choosen field, who is a imaginative, perceptive, and innovative in his approach to live problem and accomplishment of his own goals (creativity) and who is at the same time both responsible and responsive in his relationship whith other”. Artinya Suatu tindakan yang konstruktif, imaginative, kreatif dari individu dalam suatu organisasi yang dapat memberikan kontribusi yang nyata dan signifikan terhadap lingkungan kerja dimana ia berada).



Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menekankan kontribusi yang positif dari seseorang terhadap lingkungannya dimana dia berada. Dengan adanya tindakan yang konstruktif, imaginative, kreatif dari individu didalam suatu organisasi, maka diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas. Pribadi yang produktif menggambarkan potensi, persepsi dan kreativitas seseorang yang senantiasa ingin menyumbangkan kemampuan agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Jadi, orang yang produktif adalah orang yang memberikan sumbangan yang nyata dan berarti bagi lingkungan disekitarnya, imaginative dan inovatif dalam menanggapi persoalan hidupnya serta mempunyai kepandaian (kreatif) dalam mencapai tujuan hidupnya.

E.       Pengertian Prilaku Bersemangat

Menurut Maulana ( 2012: http://kemanabintang.blogspot. com/2012/10/ arti-sebuah-semangat.html) menyatakan bahwa:
Arti semangat adalah bagaimana kita bisa membuktikan dan mempertahankan semangat itu sendiri tentunya  bukan sebuah rencana diawal saja tapi dalam seluruh proses yang sudah kita inginkan dan kita jalankan sebaik mungkin dengan rangkaian rasa semangat tersebut.

Semangat dan gairah adalah perasaan yang sangat kuat yang dialami oleh setiap orang. Namun, tujuan utama membicarakan konsep semangat dalam buku ini ialah untuk menguak perbedaan antara semangat yang dialami dalam masyarakat secara umum dan semangat yang dibicarakan dalam al-Qur'an kepada manusia.

Berdasarkan uraian diatas maka pengertian semanagat adalah mendorongseseorang untuk  membuktikan dan mempertahankan semangat itu sendiri sehingga mengasilkan sebuah rencanadiawal saja tapi dalam seluruh proses yang sudah kita inginkan dan kita jalankan sebaik mungkin dengan rangkaian rasa semangat tersebut.


F.       Pengertian Prilaku Disiplin

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Sedangkan menurut Prawirosentono (dalam Akriz: http://akrizz.blogspot.com /2012/07/pengertian-disiplin-dalam-proses.html) mengemukakan bahwa pengertian disiplan sebagai berikut:

mengemukakan bahwa secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja pegawai dapat dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.

Berdasarkan uraian diatas maka pengertian disiplin dapat disimpulkan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.

G.      Pengertian Prilaku Mandiri

Menurut Irawan (2010: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/ kemandirian.html) Pengertian mandiri mangemukakan sebagai berikut:
Mandiri berarti mampu menjalani kehidupan dengan kemampuan diri sendiri, kemampuan untuk melakukan sesuatu seorang diri tanpa banyak melibatkan bantuan orang lain. Setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses maka kita memerlukan sikap mandiri, karena kemandirian adalah sikap yang mutlak diperlukan sebagai prasyarat utama untuk meraih berbagai keberhasilan dalam kehidupan ini. Sebagai suatu sikap positif, kita semua perlu memiliki sifat mandiri. 


Sedangkan menurut Masrun (dalam aven 2010: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html) mengemukakan bahwa kemandirian sebagai berikut:
kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.


Sedangkan menurut Brawer (dalam Aven 2010: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html) berpendapat bahwa:
Kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan perasaan otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain


Sedangkan menuru kartono (dalam Aven 2010: http://tugasavan.blogspot.com/2010/10/kemandirian.html) berpendapat bahwa:
kemandirian seseorang terlihat padawaktu orang tersebut menghadapi masalah. Bila masalah itu dapat diselesaikan sendiri tanpa meminta bantuan dariorang tua dan akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan maka hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk mandiri.


Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian merupakan sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan atau tergantung dari orang lain dan dapat bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan sebelumnya.